Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Praktikum : Teleskop Sederhana

Teleskop merupakan alat yang biasa digunakan untuk melihat benda-benda astronomi. Alat ini terdiri dari dua buah lensa cembung. Teleskop yang paling sederhana pun dapat kita buat sendiri. Bahan bakunya pipa paralon, lembar film bekas, karton, bambu, atau kayu untuk tiang penyangga dapat dijadikan sebuah teleskop. Teleskop sederhana itu biasa disebut teleskop jarum, berguna mengukur diameter Matahari. Bahkan untuk membuktikan warna-warna mejikuhibiliu dari pelangi pun bisa dengan alat sederhana. Persiapkan saja karton, disesuaikan dengan pola, kepingan CD bekas, maka jadilah sebuah alat eksperimen warna pelangi.

Praktikum Alat Optik : MATA

Perumpamaan : Lensa fokus 100 mm diumpamakan sebagai lensamata. Layar tembus cahaya diumpamakan sebagai retina mata. a. Mata Normal tak berakomodasi 1. Nyatakanlah lilin (sebagai objek yang kan dilihat mata) 2. Geser-geser lensa 100 mm menjauhi/mendekati layar hingga didapat bayangan yang tajam pada layar (“retina”) 3. Ukur jarak antara “lensa mata” dan “retina” pada “model mata” ini Pada seseorang jarak ini pada umumnya tetap. Mata dengan “lensa mata” dan jarak “retina” seperti di atas disebut mata normal. Pada mata Normal, bayangan benda yang letaknya jauh jatuh tepat pada retina, tanpa mata harus mengubah jarak titik api lensanya. Untuk benda-benda yang letaknya lebih dekat, mata harus menyesuaikan diri dengan memperpendek jarak titik apinya. Ini dilakukan dengan mempertebal lensa. Proses menyesuaikan lensa ini disebut “berakomodasi”. b. Mata Normal berakomodasi 4. Ganti lensa f = 100 mm dengan lensa f = 50 mm tanpa mengubah jarak lensa dan “retina” (layar). 5. Dekatkan lilin ke lay

Hukum Newton

KEGIATAN BELAJAR 2 Hukum II Newton >>Pada akhir kegiatan, diharapkan Anda dapat : 1. 2.3. menghitung percepatan suatu benda karena pengaruh gaya;mendefinisikan berat benda w; danmenghitung tegangan tali pada sistem katrol. Gaya Menimbulkan PercepatanPada Kegiatan 1, telah dibahas jika benda diam atau bergerak lurus beraturan, maka resultan gaya pada benda nol. Bagaimanakah jika gaya pada benda tidak nol? Untuk menjawabnya, coba Anda perhatikan uraian berikut. Suatu beban bermassa m dalam keadaan bergerak dengan kecepatan V1. Kemudian pada benda m diberikan gaya dorong (F) yang searah dengan V1. Ketika kecepatan diukur kembali besarnya menjadi V2. Ini berarti gaya dorong (F) yang diberikan menimbulkan perubahan kecepatan (DV) atau menimbulkan percepatan (a) pada benda m. Menurut Hukum Newton, besar perubahan kecepatan atau percepatan yang dialami benda berbanding lurus dengan besar gaya yang diberikan. Atau secara matematis. ~ dibaca sebanding dengan Ternyata jika masa benda (m) d